Pendekatan Saintifik
pada K13
Pembelajaran adalah proses interaksi
antarpeserta didik, antara peserta didik dan pendidik, dan antara peserta didik
dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar yang berlangsung
secara edukatif, agar peserta didik dapat membangun sikap, pengetahuan dan
keterampilannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga banyak dipakai dalam berbagai konteks
dengan makna yang tidak selalu sama. Daam kontek pembelajaran strategi berarti
pola umum perbuatan guru-peserta didik dalam perwujudan kegiatan pembelajaran;
konsep stratefi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik rentetan perbuatan
guru-peserta didik dalam peristiwa pembelajaran (Sudirman, dkk. 1989:90)
Strategi Pembelajaran adalah suatu
pola umum pembelajaran siswa yang tersusun secara sistematis berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan, psikologi, didaktik, dan komunikasi dengan
mengintegrasikan struktur (urutan langkah) pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran/ alat peraga, pengelolaan kelas, evaluasi, dan waktu yang
diperlukan agar siswa dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien. Strategi terkait dengan kebijaksanaan guru dalam memilih
pendekatan, model pembelajaran dan metode pembelajaran. Istilah lain yang juga
dipergunakan dan sama maksudnya dengan strategi pembelajaran adalah model
pembelajaran (Joyce, dkk.2009).
Pendekatan pembelajaran adalah suatu
rangkaian tindakan pembelajaran yang dilandasi oleh prinip dasar tertentu
(filosofis, psikologis, didaktis dan ekologis) yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan (Kemendikbud.2016). pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah
proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan
atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik,
menganalisis data dengan berbagai teknik, menarik kesimpulan dan
mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan
saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam
mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang
diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu
dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Di dalam Kurikulum 2013 yang
sekarang mulai diterapkan di sebagian sekolah-sekolah piloting ada dikenal
namanya istilah pendekatan Saintifik. Secara istilah pengertian dari pendekatan
saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui
tahapan-tahapan saintigik.
Proses pembelajaran yang mengacu
pada pendekatan saintifik menurut Kemendikbud (2016) meliputi lima langkah,
yaitu
1.
Mengamati,
yaitu kegiatan siswa mengidentifikasi melalui indera
penglihat ( membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan peraba pada
waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat bantu. Alternatif
kegiatan mengamati antara lain observasi lingkungan, mengamati gambar, video,
tabel dan grafik data, menganalisis peta, membaca berbagai informasi yang
tersedia di media massa dan internet maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar
dari kegiatan mengamati adalah siswa dapat mengidentifikasi masalah.
2.
Menanya,
yaitu kegiatan siswa mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa, suatu proses
tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat pertanyaan secara individu atau
kelompok tentang apa yang belum diketahuinya. Siswa dapat mengajukan pertanyaan
kepada guru, narasumber, siswa lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan
bimbingan guru sehingga siswa dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan
dapat diajukan secara lisan dan tulisan serta harus dapat membangkitkan
motivasi siswa untuk tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat
pertanyaan dan kalimat hipotesis. Hasil belajar dari kegiatan menanya adalah
siswa dapat merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
3.
Mengumpulkan
data, yaitu kegiatan siswa mencari informasi
sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan mengumpulkan data
dapat dilakukan dengancara membaca buku, mengumpulkan data sekunder, observasi
lapangan, uji coba (eksperimen), wawancara, menyebarkan kuesioner, dll. Hasil
belajar dari kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4.
Mengasosiasi,
yaitu
kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk serangkaian aktivitas fisik dan
pikiran dengan bantuan peralatan tertentu. Bentuk kegiatan mengolah data antara
lain melakukan klasifikasi, pengurutan (sorting), menghitung membagi dan
menyusun data dalam bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data
sehingga lebih bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat
tabel, grafik, bagan, peta konsep, menghitung dan pemodelan. Selanjutnya siswa
menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan antara data
yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan atau
ditemukannya prinsip dan konsep penting yang bermakna dalam menambah skema
kognitif, meluaskan pengalaman, dan wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari
kegiatan menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian dari
hipotesis.
5.
Mengomunikasikan,
yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan
menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan dan
mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan kepada oranglain baik secara
lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram, bagan, gambar, dan sejenisnya dengan
bantuan perangkat teknologi sederhana atau teknologi informasi dan komunikasi.
Hasil belajar dari kegiatan mengomunikasikan
adalah siswa dapat memformulasikan dan mempertanggungjawabkan pembuktian
hipotesis.
Sumber:
Sufairoh.2016. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran
K13. Jurnal Pendidikan Profesional, Volume 5, NO.3
Komentar
Posting Komentar