Alasan adanya perubahan kurikulum dari KTSP 2006 menjadi K13
Kurikulum merupakan acuan pembelajaran dalam persekolahan. Kurikulum menurut Reksoadmojo (2010:4) adalah merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Untuk menempatkan suatu kurikulum pada kedudukan sentral dalam keseluruhan  proses pendidikan, institusi pendidikan dan para pengajar harus mampu menterjemahkan sebagai indikator.
            Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 Bab X tentang kurikulum, pasal 36 ayat 1 bahwa pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Suatu kuriulum diharapkan memberikan landasan, isi dan menjadi pedoman bagi pengembangan kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntunan dan tantangan pengembangan masyarakat.
            Mengingat pentingnya kurikulum dalam pendidikan dan kehidupan manusia, maka penyusunan kurikulum tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Penyusunan kurikulum membutuhkan landasan yang kuat, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam.
            Kurikulum pendidikan selalu mengalami proses penyempurnaan dengan tujuan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara nasional, sehingga dapat membentuk sumber daya manusia yang bermutu tinggi (Sukmadinata,1988). Perubahan zaman adalah hal yang tidak bisa terlepas dari kehidupan masyarakat, perubahan zaman telah memberikan dampak yang besar terhadap seluruh segi kehidupan masyarakat tidak terkecuali dalam segi pendidikan. Dewasa ini, masyarakat sebagai agen perubahan itu sendiri mulai memotivasi dan mulai menangkap akan adanya tantangan zaman. Kenyataan tersebut tentunya adalah hal yang positif, namun tidak boleh ditampikkan bahwa dalam setiap perubahan zaman tentunya ada pula dampat negatif yang ditimbulkan. Tidak semua pengaruh perubahan zaman positif bagi masyarakat Indonesia, ada hal-hal yang perlu untuk disikapi dengan bijak dan ditolak mentah-mentah karena tidak sesuai degan kepribadian bangsa. Pendidikan mencoba untuk menyikapi dilema tersebut, kemudian mengemasnya dalam sebuh konsep perubahan kurikulum.
            Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Isu-Isu Penting yang menjadi dasar pertimbangan dilaksanakan kurikulum 2013

Isu-isu perubahan, fakta dan realita kehidupan masyarakat serta isu-isu tantangan zaman dikemas sedemikian rupa sebagai dasar untuk mengembangkan sebuah kurikulum baru yang mencoba untuk menjawab tantangan zaman tersebut. Hal inilah yang coba dilakukan pemerintah melalui pengembangan Kurikulum 2013. Adapun isu-isu penting yang menjadi dasar pertimbangan pemerintah untuk perubahan dan pengembangan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:
1)      Tantangan Internal, menurut kemendikbud (2012) antara lain yaitu:
a)      tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan;
b)     Perkembangan penduduk usia produktif. Jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumber daya masnusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.
2)      Tantangan Eksternal, menurut Kemendikbud (2012) antara lain yaitu:
a)      Globalisasi : WTO, ASEAN Communitu, APEC, CAFTA;
b)     Masalah lingkungan hidup
c)      Kemajuan teknologi informasi
d)     Konvergensi ilmu dan teknologi
e)      Ekonomi berbasis pengetahuan
f)       Kebangkitan industri kreatif dan budaya
g)      Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
h)     Pengaruh dan imbas teknosains
i)        Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
j)       Hasil survey “Trends in International Math and Science (TIMSS) oleh Global Institute pada tahun 2007 yaitu hanya 5% siswa Indonesia yang mampu mengerjakan soal berkategori tinggi yang memerlukan penalaran
k)     Programme for International Student Assessment (PISA) yang di tahun 2009 menempatkan Indonesia di peringkat 10 besar negara paling buncit dari 65 negara peserta PISA. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi siswa Indonesia terbelakang.
3)      Kompentensi masa depan, menurut kemendikbud (2012) antara lain:
a)      Kemampuan berkomunikasi
b)     Kemampuan berpikir jernih dan kritis
c)      Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
d)     Kemampuan menjadi warga negara yang efektif
e)      Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
f)       Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
g)      Memiliki minat luas mengenai hidup
h)     Memiliki kesiapan untuk bekerja
i)        Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya.
4)      Fenomena negatif yang mengemuka,  menurut kemendikbud (2012) antara lain yaitu:
a)      Perkelahian pelajar
b)     Narkoba
c)      Korupsi
d)     Plagiarisme
e)      Kecurangan dalam ujian seperti mencontek, mengerpek, dsb
f)       Gejolak masyarakat.
5)      Presepsi masyarakat, menurut Kemendikbud(2012) antara lain, yaitu:
a)      Pendidikan terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
b)     Pendidikan memberi beban yang terlalu berat bagi siswa
c)      Pendidikan kurang bermuatan karakter
Beberapa alasan perlunya pengembangan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut
1.      Perubahan proses pembelajaran (dari siswa diberi tahu menjadi siswa mencari tahu) dan proses penilaian (dari berbasis output menjadi berbasi proses dan output) memerlukan penambahan jam pelajaran.
2.      Kecenderungan banyak negara menambah jam pelajaran
3.      Perbandingan dengan negara-negara lain menunjukkan jam pelajaran di Indonesia dengan Negara lain relatif lebih singkat.
Sumber :

Sufairoh.2016. Pendekatan Saintifik dan Model Pembelajaran K13. Jurnal Pendidikan Profesional, Volume 5, NO.3


Komentar

Postingan populer dari blog ini

alat ukur galvanometer